A.Struktur
Dalam penulisan Program/ Sketch Menggunakan Arduino, ada dua fungsi yang harus ada hal ini dikarenakan arduino memiliki struktur dasar/ standart penulisan yaitu void setup, dan void loop, namun Arduino juga memiliki beberapa fungsi tambahan seperti komentar satu bari ( // ), Blok komentar (/*…*/), kurung kurawal ( { } ), Titik Koma ( ; ).
1.void setup( ) { }
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya/ di-Reset
Contoh ;
int LED = 3;
void setup(){
Serial.begin(9600);
pinMode(LED, OUTPUT);
}
void loop(){
}
2.void loop( ) { }
Fungsi ini akan dijalankan setelah void setup selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan dengan kata lain program yang ada di dalam kurung kurawal void loop akan mengunlang secara terus menerus.
3.Fungsi()
Digunakan untuk membuat sekumpulan program dengan memberikan label/ nama tertentu yang dapat dipanggil sewaktu- waktu dan fungsi ini biasanya digunakan untuk sekumpulan program yang akan sering dipanggil / dijalankan, sehingga program akan jauh lebih sederhana.
4.//(komentar satu baris)
Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.
5./* */(Blok Komentar)
Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskanpada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.
6.{ }(kurung kurawal)
Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).
7.;(titk koma)
Hamper baris kode pada Arduino harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan/ eror.
B.Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan Arduino.
1.If dan Else
Berfungi untuk melakukan pengetesan atau pengujian kondisi sehingga apabila sebuah kondisi telah terpenuhi maka program/ sketch akan menjalankan Pernyataan yang berada di dalam kurung kurawal, namun jika tidak maka program akan melewati pernyataan tersebut, if sendiri memiliki beberapa bentuk dalam penulisannya
-Bentuk pertama;
ini adalah bentuk if tunggal yang digunakan hanya untuk 1 kondisi, sehingga bila sudah tercapai kondisi tersebut jalankan pernyataan jika tidak lewati pernyataan.
Format penulisan :
If(kodisi){
pernyataan}
Contoh :
If (SensorPin > 100){
digitalWrite(13, HIGH);}
Program diatas menyatakan jika nilai Sensor Pin besar dari 100 maka nyalakan LED pada pin 13.
-Bentuk kedua;
Ini adalah bentuk kedua yang digunakan untuk kondisi if dengan satu pengecualian, jadi apabila if dalam kondisi tersebut program akan menjalankan pernyataan1 jika tidak program akan menjalankan pernyataan2.
Format Penulisan :
if (kodisi){
Peryataan1}
else{
peryataan2}
Contoh :
If (SensorPin > 100){
digitalWrite (13, HIGH);}
else{
digitalWrite (13,LOW);}
-Bentuk Ketiga;
Pada bentuk ketiga ini if memiliki beberapa pengecualian, sehingga apabila dalam kondisi1 program akan menjalankan pernyataa1, jika tidak cek kondisi2 jika dalam kondisi2 jalankan pernyataan2 jika tidak cek kondisi 3 jika dalam kondisi 3 maka jalankan pernyataan3, jika tidak ada sama dengan kondisi1, kondisi2, kondisi3 maka jalankan pernyataan4.
Format Penulisan:
If(kondisi1){
Pernyataan1}
else if(kondisi2){
Pernyataan2}
else if(kondisi3){
Pernyataan3}
else {Pernyataan4}
Contoh :
If (SensorPin > 20){
digitalWrite (13, HIGH);}
else if(SensorPin > 40){
digitalWrite (12, HIGH);}
else if(SensorPin > 60){
digitalWrite (11 HIGH);}
else{ digitalWrite (11 HIGH);}
2.For
Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode didalam kurung kurawal beberapa kali, namun untuk melakukanya dibutuhkan sebuah counter, baik itu counter up ( i++ ), ataupun counter down ( i-- ), sebagai mana yang telah dilihat pada format penulisan i=0 menyatakan posisi awal,sedangkan# untuk jumlah pengulangan dan i++ adalah counter.
Format Penulisan :
for (int i = 0; i < #pengulangan; i++) {
pernyataan}
Contoh :
for (int i =0; i <9; i++){
pinMode(ledPins[i],OUTPUT);
}
3.Switch
Digunakan untuk menguji suatu nilai pada variable dengan konstanta- konstanta tertentu, konstanta tersebut diawali dengan case dan diakhiri dengan break, jika variable sama dengan konstanta 1 maka jalankan pernyataan 1, jika variable sama dengan konstanta 2 maka jalankan pernyataan 2 dan begitu seterusnya namun jika variable tidak sama dengan konstanta manapun maka jalankan default.
Format Penulisan :
switch (var) {
case 1:
//pernyataan 1
break;
case 2:
//pernyataan 2
break;
default:
}
4.while
Akan menjalankan intruksi yang ada di dalam kurung ()secara terus menerus dan tak terhingga, sampai ekspresi dalam kurung() menjadi salah(false) oleh sebab itu harus ada yang mengubah variable agar dapat keluar dari intruksi ini.
Format Penulisan:
While(kondisi)
{peryataan(s)
}
5.Do-While
Bekerja dengan cara yang sama seperti while, dengan pengecualian bahwa kondisi ini di uji pada akhir program, sehingga program akan berjalan setidaknya sekali.
Format Penulisan:
do
{pernyataan
}
While(kondisi);
6.Break
Digunakan untuk keluar dari do while dan while, untuk melewati kondisi normal. Hal ini juga digunakan untuk keluar dari pernyataan switch.
Contoh;
for(x =0; x <255; x ++){
analogWrite(PWMpin, x);
sens =analogRead(sensor);
if(sens > threshold){
x =0;
break;
} delay(50);
}
7.Continue
Pernyataan melompati sisa literasi saat (do, for, atau if). Ini akan terus memeriksa ekspresi kondisional dari loop, dan melanjutkan dengan literasi berikutnya.
Contoh;
for(x =0; x <255; x ++){
if(x >40&& x <120){ // create jump in values
continue; }
analogWrite(PWMpin, x);
delay(50);
}
8.Return
Return berguna untuk mengembalikan nilai dari fungsi ke fungsi panggilan, jika diinginkan.
contoh:
int checkSensor(){
if (analogRead(0) > 400) {
return 1;
else{return 0;}
}
9.go to
adalah intruksi lompat tak bersyarat, instruksi ini mengakibatkan eksekusi dilanjutkan ke alamat yang dituju oleh label .
Contoh;
for(byte r = 0; r < 255; r++){
for(byte g = 255; g > -1; g--){
for(byte b = 0; b < 255; b++){
if (analogRead(0) > 250){ goto Label1;}
Label2}}
}
Label1:
C. Arithmetic
1.Aritmatika
Arduino IDE selain mendukung untuk kompailer juga mendukung operator Aritmatika seperti yang ada dibawah ini.
-Sama dengan ( = )
Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10 * 2, x sekarang sama dengan 20).
-Penjumlahan( + )
Penjumlahan
-Pengurangan( - )
Pengurangan
-Perkalian( * )
Perkalian
-pembagian( /)
Pembagian
-Sisa pembagian ( % )
Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang lain (misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).
2.Operasor Bitwisee
Operasi bitwise banyak digunakan dalam aplikasi mikrokontroler, misalnya untuk menguji kondisi bit pada Port 1 atau pergeseran bit dll. Ada enam buah operator bitwise diantaranya;
-Operator Geser kiri ( << )
Operator geser kiri akan mengeser ke kiri perbit sehingga bit 0 akan menggeser ke bit 1 dan bit 2 akan menggeser ke bit 3 dan seterunya, Untuk melakukan operasi bitwise geser kiri dibutuhkan dua buah operan, disebelah kiri tanda ( <<) adalah nilai geser dan disebelah kanan adalah jumlah bit yang akan digeser ke kiri.
-Operator Geser kanan ( >> )
Operator geser kanan akan mengeser ke kanan perbit” misalnya bit 8 akan menggeser ke bit7 dan bit 7 akan menggeser ke bit 6 dan seterunya, Untuk melakukan operasi bitwise geser kanan dibutuhkan dua buah operan, disebelah kiri tanda ( <<) adalah nilai geser dan disebelah kanan adalah jumlah bit yang akan digeser ke kiri.
-Operasi Bitwise AND (&)
Operator bitwise and (&) berfungsi untuk melakukan operasi logika AND bit/ bit misalnya bit 0 akan diproyeksikan dengan bit 0 dan bit 1 diproyeksikan dengan 1 dan seterusnya.
Contoh:
int a = 10 ; // Dalam biner : 1010
int b = 12 ; // Dalam biner : 1100
int c = a & b; // Hasil dalam biner : 1000
-Operasi Bitwise OR(|)
Operator bitwise OR (|) berfungsi untuk melakukan operasi logika OR bit/ bit misalnya bit 0 akan diproyeksikan dengan bit 0 dan bit 1 diproyeksikan dengan 1 dan seterusnya.
Contoh :
int a = 10 ; // Dalam biner : 1010
int b = 12 ; // Dalam biner : 1100
int c = a | b; // Hasil dalam biner : 1110
-Operasi Bitwise XOR (^)
Operator bitwise XOR (^) berfungsi untuk melakukan operasi logika XOR bit/ bit misalnya bit 0 akan diproyeksikan dengan bit 0 dan bit 1 diproyeksikan dengan 1 dan seterusnya.
Contoh :
int a = 12; // Dalam Biner : 1100
int b = 10; // Dalam Biner : 1010
int c = a ^ b; //HarsilDalam Biner : 0110
- Operasi Bitwise NOT (~)
Operatr bitwise NOT (~) berfungsi untuk melakukan operasi logika NOT pada bit, misalnya bit yang berlogika 0 berubah menjadi 1 dan logika 1 berubah menjadi0.
Contoh :
int a = 12; // Dalam Biner : 1100
int c = ~a //Hasil Dalam Biner : 0011
3.Operator Relasi/ Pembanding
Operator Relasi digunakan untuk membandingkan dua buah nilai atau kondisi. Operator relasi.
-Sama dengan ( == )
Sama dengan (misalnya: 14 == 10 adalah FALSE (salah) atau 10 == 10 adalah TRUE (benar))
-Tidak sama dengan ( != )
Tidak sama dengan (misalnya: 14 != 10 adalah TRUE (benar) atau 10 != 10 adalah FALSE (salah))
-Kecil dari ( < )
Lebih kecil dari (misalnya: 14< 10 adalah FALSE (salah) atau 14 < 14 adalah FALSE (salah) atau 10< 14 adalah TRUE (benar))
-Besar dari ( > )
Lebih besar dari (misalnya: 14> 10 adalah TRUE (benar) atau 14 > 14 adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah))
-Kecil/ sama dengan ( <= )
Kecil/ sama dengan (misalnya: 14 <= 10 adalah FALSE (salah) atau 14 <= 14 adalah TRUE (benar) atau 10 <= 14 adalah TRUE (benar))
-Besar / sama dengan ( >= )
Lebih besar dari (misalnya: 14 >= 10 adalah TRUE (benar) atau 14 >= 14 adalah TRUE (benar)) atau 12 >= 14 adalah FALSE (salah))
PERHATIAN :
dalam penulisan operator relasi tanda tidak boleh salah hal ini dikarenakan kesalahan sedikit dalam penulisan tanda dapat menyebankan program/ sketch tidak berkerja sesuai dengan yang diharapkan misalnya : kita ingin membandingkan sebuah Variable dengan operasi relasi sama dengan (==) tanda yang harus dituliskan adalah == jika kita hanya menuliskan = sekali saja maka instruksi yang dijalankan bukanya membandingkan malah memberi nilai pada Variable, selain dari itu jika kita ingin menusilkan operasi relasi besar sama dengan ( >= ) kita tidak boleh menulikanya terbalik ( => ), meskipun maknanya sama namun Arduino IDE tidak mengenal hal itu sehingga mengakibatkan eror pada saat Verify ( Kompailer ).
Terimakasih Gan, tutorialnya ssangat bermanfaat.
BalasHapusIjin sedot Ilmunya
terimakasih penulisanya sangat jelas
BalasHapusterima kasih banget kang
BalasHapussangat sangat jelas sekali
BalasHapusmantap nih postingannya, sedikit tapi jelas dan terperinci,the best poko nya....! di tunggu postingan update nya om
BalasHapusmakasih Gan, bermanfaat ilmunya.
BalasHapusterimakasih info dan penjelasannya
BalasHapusAq malah bingung
BalasHapus